Sama tapi Beda, Ini 6 Perbedaan Hojicha VS Matcha!
How could my day be bad
When I'm with you?
You're the only one
Who makes me laugh
Salah satu lagu populer wave to earth dengan judul bad memang cocok menemani segala aktivitas, dan enggak ketinggalan dengan matcha dalam genggaman karena how could my day be bad when matcha in my hand, gitu.
Matcha sendiri sudah populer secara global sejak abad ke-21 atau lebih tepatnya tahun 2015, dan masih berlangsung hingga sekarang berkat banyaknya kedai kopi, dan variasi menu yang ditawarkan.
Namun, sekarang kita telah kehadiran teman baru matcha yang akan meramaikan kancah minuman kekinian. Hojicha, minuman teh yang memiliki warna cokelat kemerahan cantik adalah "penemuan" yang relatif baru di dunia teh Jepang.
Kali ini Jakmall akan membawa kamu menyelami definisi, dan perbedaan dari dua jenis teh yang berasal dari pohon yang sama, tetapi mampu menghasilkan rasa, tekstur, dan aroma berbeda!
Arti Kata Matcha dan Hojicha
Matcha dan Hojicha memiliki nama 3 huruf belakang yang sama, dan apakah artinya kedua jenis teh ini memiliki hubungan dengan penyanyi Cha Cha Malone yang mempopulerkan lagu Summertime Fine?
Nyatanya, Cha (茶) memiliki artinya teh dalam bahasa Jepang, dan tidak ada hubungannya dengan tokoh apa pun. Sementara kata Ma (末) dalam matcha artinya bubuk atau digiling menjadi bubuk.
Kata Hoji (ほうじ) dalam hojicha adalah kata kerja yang berarti memanggang. Kata ini merupakan bentuk te dari kata kerja hojiru (焙じる), yang artinya memanggang atau membakar. Jika disimpulkan, nama dari kedua jenis teh ini menggambarkan bagaimana proses pembuatannya.
Secara harfiah, matcha berarti "teh bubuk" karena matcha memang dibuat dengan menggiling daun teh hijau yang sudah dikeringkan hingga menjadi bubuk yang sangat halus. Sementara hojicha berarti "teh yang dipanggang" karena proses pemanggangan (roasting).
Alasan Matcha Lebih Populer dari Hojicha
Alasan utama matcha bisa mendominasi adalah karena sejarah panjang dan kuat yang terkait dengan upacara minum teh Jepang (chanoyu). Ini memberi matcha sebuah aura eksklusivitas, tradisi, dan spiritualitas yang unik.
Sementara itu, hojicha relatif baru. Diciptakan pada tahun 1920-an di Kyoto, oleh seorang pedagang teh yang mencari cara untuk memanfaatkan sisa-sisa daun, batang, dan ranting teh yang tidak bisa dijual sebagai teh kelas atas.
Serta mencoba memanggangnya di atas arang, dan hasilnya adalah hojicha yang kita kenal sekarang sebagai teh sehari-hari yang sederhana dan ekonomis.
Perbedaan Mendalam Hojicha VS Matcha
Tahu banget, deh kalau mungkin kebanyakan dari kamu masih lebih tertarik dengan matcha karena warna hijau cerah dan pekat yang sangat menarik, serta instagrammable.
Memang sih, segelas matcha latte dengan gradasi warna yang cantik, es krim matcha, atau kue-kue berwarna hijau cerah sangat mudah menarik perhatian. Namun, ada peribahasa populer "tak kenal maka tak sayang", yang wajib membuat kamu memberikan hojicha kesempatan di hati.
1. Perbedaan Tampilan
Seperti yang sudah diketahui, matcha hadir dengan warna hijau cerah yang menggugah selera. Sementara hojicha, hadir dengan dengan warna cokelatnya, seringkali kurang menonjol secara visual dan tidak memiliki daya tarik estetik yang sama di media sosial.
Orang lain yang melihat mungkin juga bisa salah sangka mellihat minumanmu, karena hojicha memiliki warna yang hampir sama dengan minuman kopi.
2. Kualitas Daun
Matcha dibuat dari daun teh berkualitas tinggi yang disebut Tencha. Kira-kira 20 hari sebelum panen, kebun teh akan ditutup rapat dengan jaring bambu atau kain khusus agar daun teh tidak terkena sinar matahari langsung.
Sinar matahari yang minim nantinya akan membuat tanaman teh memproduksi lebih banyak klorofil yang menghasilkan warna hijau cerah yang ikonik. Pada sisi lain, hojicha bisa dibuat dari berbagai jenis daun teh, mulai dari Sencha, Bancha, bahkan ranting dan batang teh (Kukicha) yang biasanya dianggap sisa.
3. Kandungan
Proses perawatan matcha membuatnya untuk meningkatkan kandungan L-theanine, sebuah asam amino yang bertanggung jawab atas rasa umami yang khas, sekaligus membantu mencegah efek jittery atau gelisah yang seringkali dirasakan setelah minum kopi.
Matcha juga memiliki efek menenangkan yang tak bikin deg-degan (bisa mencapai 70-85 mg per porsi, setara dengan secangkir kopi) meski kandungan kafeinnya tinggi. Ini membuatnya ideal untuk membangkitkan energi dan fokus.
Namun, bagi kamu yang masih sangat sensitif terhadap minuman kafein, hojicha bisa menjadi solusinya. Proses pemanggangan pada hojicha mengurangi kafein secara drastis, menyisakan hanya sekitar 7-10 mg per porsi. Ini membuat Hojicha juga aman dikonsumsi di malam hari.
4. Proses Panen
Setelah dipanen, daun Tencha ini dikeringkan dan dihilangkan urat-uratnya. Sisanya digiling dengan batu penggiling tradisional hingga menjadi bubuk super halus seperti bedak.
Dikarenakan bentuknya bubuk, saat kita menyeduh matcha, kita sebenarnya mengonsumsi seluruh daun teh, bukan hanya sarinya seperti teh biasa. Inilah kenapa matcha dikenal punya kandungan nutrisi yang sangat padat.
Semantara pada hojicha, daun-daun dipanggang dalam wajan porselen di atas aran, dan panas yang tinggi menghilangkan sebagian besar kafein dan katekin, serta mengubah klorofil, sehingga warnanya berubah menjadi cokelat kemerahan yang cantik.
5. Aroma dan Rasa
Rasa pada matcha berkualitas tinggi punya rasa umami yang kaya, sedikit manis, dan ada sentuhan vegetal atau seperti rumput segar.
Jangan kaget kalau ada rasa pahit karena itu juga bagian dari karakternya, terutama pada matcha dengan kualitas yang lebih rendah. Namun, kepahitan ini seringkali diimbangi dengan rasa gurih yang bikin ketagihan.
Berbeda dengan matcha, hojicha memiliki aroma yang jauh dari bau rumput segar. Hojicha punya aroma smoky yang menenangkan, mirip kopi atau karamel panggang.
Aroma inilah yang seringkali jadi ciri khas dan daya tarik utama Hojicha. Selain itu, hojicha lebih lembut, sedikit manis, dan sangat minim rasa pahit. Karakter roasted-nya juga sangat terasa sehingga memberikan sensasi hangat, dan nyaman di tenggorokan.
6. Manfaat Kesehatan
Salah satu alasan kepopuleran matcha adalah karena dipasarkan sebagai superfood berkat kandungan antioksidannya terutama EGCG (epigallocatechin gallate) yang tinggi.
Ini berguna untuk melawan radikal bebas, meningkatkan metabolisme, dan mendukung kesehatan jantung. Kandungan L-theanine-nya juga membantu meningkatkan fokus dan mengurangi stres.
Di sisi lain, meskipun kandungan antioksidan pada hojicha sedikit berkurang karena proses pemanggangan, hojicha tetap mengandung katekin dan polifenol yang baik untuk kesehatan.
Kandungannya yang rendah kafein juga membuatnya ideal untuk relaksasi, membantu pencernaan, dan baik untuk kamu yang ingin menghindari stimulan.
Setelah mengulas informasi di atas, pastinya kamu sudah lebih mantap membedakan matcha dan hojicha, serta bisa jadi juga penasaran lebih suka yang mana.
Sebenarnya, tidak ada yang lebih baik dari yang lain. Matcha dan hojicha menawarkan pengalaman yang berbeda, tetapi sama-sama memuaskan, dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan
Jadi, daripada membandingkan siapa yang lebih unggul, lebih baik nikmati keduanya sambil menyelami kekayaan budaya teh Jepang yang tak ada habisnya.
Tingkatkan pengalaman untuk menikmati minuman favorit dengan koleksi gelas terbaik dari Jakmall, yang menawarkan perlengkapan dapur dan alat masak, seperti gelas keramik, gelas champagne, gelas double wall, gelas stainless steel, hingga gelas milk jug.