Mengenal Perbedaan Otot dan Otak: Jelajahi Kompleksitas dan Fungsi

Ingin mengasah kemampuan otot dan otak? Ketahui dulu perbedaannya di dalam artikel ini.

Mengenal Perbedaan Otot dan Otak: Jelajahi Kompleksitas dan Fungsi
Image Source: Freepik

Sebagian orang mungkin berpikir bahwa otak tersusun dari komponen yang mirip dengan otot. Namun nyatanya, pernyataan tersebut salah besar. Meskipun kemampuan keduanya sama-sama bisa ditingkatkan, namun jaringan penyusun otak dan otot jelas berbeda. Simak lebih lanjut untuk mengetahui perbedaan otak dan otot.

Sel-Sel pada Otak

Image Source: Freepik

Perlu diketahui, sel-sel penyusun otot dan otak memiliki perbedaan yang cukup signifikan meskipun sama-sama bisa dilatih. Pertama-tama, mari kita cari tahu tentang sel pada otak.

Otak terdiri dari dua jenis sel, yaitu glia dan neuron. Glia berfungsi sebagai pelindung neuron, di mana neuron ini memiliki peran penting untuk menyampaikan informasi dalam bentuk impuls pada syaraf. Setiap neuron dapat berkomunikasi menggunakan substansi kimia yang disebut neurotransmitter, lalu substansi ini akan dikirim ke suatu bagian yang bernama sinapsis.

Setiap neuron memiliki satu buah tubuh sel yang terdiri dari nukleus dan sitoplasma. Dari tubuh sel ini, menjalar dua buah serat syaraf yang disebut dendrit dan neurit. Dendrit berfungsi untuk mengirim impuls sedangkan neurit berfungsi untuk menerima impuls. Jika dibandingkan secara ukuran, neurit memiliki ukuran jauh lebih panjang dibandingkan dendrit.

Setiap serat syaraf memiliki plasma sel. Pada bagian luar dendrit, terdapat bagian yang disebut myelin. Myelin ini diproduksi oleh suatu sel bernama sel Schwann. Posisi sel Schwann ini selalu bergerombol dan menempel pada neurite.

Secara keseluruhan, sel Schwann berperan penting untuk membentuk membran pelindung dari myelin serta memberi nutrisi ke neurit. Di beberapa titik, terdapat bagian neurit yang tidak terlindungi oleh myelin. Bagian ini disebut nodus ranvier yang berfungsi untuk mempercepat transfer impuls.

Mengetahui Lebih Jauh Tentang Otot

Image Source: Freepik

Sekarang, kita beralih ke pembahasan mengenai sel otot. Otot sendiri merupakan sekumpulan sel pada tubuh yang mampu melakukan kontraksi dan relaksasi. Fungsi dari otot adalah mendukung tulang untuk menopang tubuh, melindungi organ-organ dalam, serta men-transfer nutrisi ke tubuh secara keseluruhan.

Otot sendiri tersusun dari beberapa komponen yaitu air, protein, lemak, dan glikogen. Sementara jenisnya terdiri dari otot lurik, otot polos, dan otot jantung.

Otot lurik merupakan jenis otot yang paling banyak pada tubuh manusia. Otot jenis ini menempel pada rangka atau tulang kita, sehingga berfungsi untuk menopang tubuh dan dapat dikembangkan dengan latihan dan nutrisi yang cukup.

Otot polos adalah otot yang sering ditemukan pada organ dalam seperti usus, lambung, dan pembuluh darah. Berbeda dengan otot lurik, otot polos bergerak di luar kesadaran kita sehingga gerakannya tidak bisa dikontrol secara sadar.

Otot jantung memiliki tujuan yang spesifik dan hanya terdapat pada jantung saja. Bekerja secara tidak sadar, otot ini berfungsi untuk memompa aliran darah dari jantung ke seluruh tubuh. Aktivitas yang memompa jantung lebih cepat dapat membantu kerja otot jantung tetap maksimal seperti lari, renang, dan olahraga lainnya.

Hubungan Otot dan Otak

Image Source: Freepik

Perbedaan cara kerja sel otak dan otot berada di kesadaran. Gerakan-gerakan sel otot seperti mengangkat tangan, melangkah, dan melompat dapat dilakukan setelah otot mendapatkan perintah atau kehendak dari otak. Sementara pergerakan sel otak dapat dicontohkan melalui detak jantung dan bernafas.

Sebenarnya, sel otak juga dapat melakukan relaksasi. Namun, ada beberapa aktivitas yang harus dilakukan seperti mengingat masa lalu, memecahkan teka-teki, menikmati pemandangan, dan lain-lain. Aktivitas-aktivitas tersebut memicu sel-sel otak agar bereaksi mirip seperti sel otot.

Disinilah letak kesamaan sel otak dan otot. Sel otak yang sudah terlatih memiliki kemampuan lebih cepat untuk mengakses informasi, menghubungkan logika berpikir, hingga mengingat kejadian yang telah berlalu. Koneksi setiap neuron dan kecepatan impuls akan meningkat secara drastis.

Terdapat beberapa cara yang bisa dilakukan untuk melatih sel otot dan otak. Sel otot dapat dilatih dengan melakukan olahraga secara rutin seperti yoga, push up, dan lainnya. Sementara sel otak dapat dilatih dengan aktivitas seperti bermain puzzle rubik, memecahkan teka-teki, dan semacamnya.

***
Kesimpulannya, sel otak dan otot memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Sel otak mampu bergerak tanpa kesadaran, serta memiliki cara kerja yang berbeda dibandingkan dengan sel otot. Namun, keduanya bisa dilatih dengan cara membuatnya bekerja secara terus-menerus dengan intensitas yang tepat.