Upacara Siraman Adat Jawa: Makna & Tata Caranya

Jadi salah satu prosesi pernikahan yang banyak dilakukan, berikut penjelasan tentang makna, tatacara, dan ubarampe upacara siraman pernikahan.

Upacara Siraman Adat Jawa: Makna & Tata Caranya
Image Source: BrideStory

Bagi yang sedang menyiapkan pernikahan, pasti sudah tidak asing dengan aneka acara yang diadakan menjelang resepsi. Semua acara ini tentunya diadakan sesuai dengan budaya dan tradisi yang dianut keluarga, upacara siraman pengantin contohnya.

Upacara yang diadakan sehari sebelum pernikahan ini umumnya dilakukan oleh pasangan pengantin dengan latar belakang budaya jawa. Tidak hanya untuk menambah kemeriahan acara, acara ini juga punya makna mendalam yang dipercaya oleh para leluhur.

Penasaran dengan rangkaian pernikahan adat jawa ini? Simak artikel ini sampai habis, ya!

Makna Upacara Siraman Adat Jawa

Upacara siraman pengantin berasal dari bahasa jawa yakni siram yang berarti mengguyur atau mandi. Berdasarkan kata ini, siraman berarti upacara untuk memandikan mempelai sebelum proses ijab kabul dilaksanakan.

Umumnya acara ini diadakan satu hari sebelum pernikahan dan hanya dilakukan oleh mempelai wanita. Namun, saat ini banyak juga mempelai pria yang melakukan tradisi ini.

Waktu pelaksanaannya juga tak sembarangan. Kamu dianjurkan untuk melaksanakan siraman pada pukul 10.00-15.000. Pasalnya rentang waktu ini dipercaya sebagai saat para bidadari turun dari surga untuk mandi.

Dilakukan pada tempat yang terpisah, makna siraman adalah untuk membersihkan tubuh dan jiwa kedua mempelai dari hal-hal negatif. Harapannya upacara ini membuat pasangan pengantin dapat memulai kehidupan rumah tangga dengan jiwa dan raga yang bersih atau suci.

Tata Cara Upacara Siraman Adat Jawa

Punya arti yang mendalam, tentu rangkaian pernikahan ini tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Berikut tata cara upacara siraman adat Jawa yang wajib kamu ikuti.

1. Sungkeman

Sungkeman
Image Source: Tribun News

Upacara siraman dibuka dengan prosesi sungkeman. Sungkeman dilakukan sebagai tanda hormat dan terima kasih pada kedua orang tua yang telah membersarkan para pengantin dengan penuh kasih sayang.

Selain itu, banyak juga pengantin yang memohon maaf atas segala kesalahan yang dibuat selama menjadi anak. Terakhir, mereka juga memohon restu agar kehidupan pernikahannya dipenuhi berkah dan dapat berjalan dengan lancar.

Prosesi ini dilakukan dengan urutan orang paling tua terlebih dahulu. Jika kakek dan nenek hadir, maka merekalah orang pertama yang harus disungkem oleh mempelai wanita.

2. Siraman

Siraman
Image Source: BridesStory

Setelah prosesi sungkeman selesai, mempelai pengantin akan dituntun menuju tempat khusus untuk melaksanakan siraman. Sebelum melakukan prosesi ini, para tetua adat atau tokoh agama akan memimpin doa bersama untuk meminta restu dari Tuhan YME.

Saat prosesi siraman, orang pertama yang menyiramkan air adalah ayah pengantin kemudian dilanjutkan oleh sang ibu. Setiap orang menyiramkan air sebanyak 3 kali di kepala, pundak atau badan, dan kaki.

Selain orang tua mempelai, siraman juga bisa dilakukan oleh saudara, sesepuh, atau orang yang ditunjuk oleh keluarga. Pastikan jumlah orang yang menyiram harus ganjil, baik itu, 5, 7, atau 9 orang.

3. Memecahkan Kendi

Memecahkan Kendi
Image Source: Grid

Setelah prosesi siraman selesai, sang ayah akan menuangkan sisa air di kendi pada pengantin wanita yang bisa digunakan untuk berwudhu. Kendi yang sudah kosong kemudian dipegang oleh kedua orang tua dan dijatuhkan ke tanah sampai pecah.

Saat menjatuhkan kendi, kedua orang tua berkata “Niat ingsun ora mecah kendi, nanging mecah pamore anakku [nama mempelai wanita]”. Pemecahan kendi ini bermakna sebagai persetujuan orang tua agar pamor atau pesona sang anak sebagai wanita dewasa semakin terpancar.

Jual Juan Kemeja Pria Kemeja Batik Pria Atasan Couple Hem
Pakaian Pria Juan Kemeja Pria Kemeja Batik Pria Atasan Couple Hem harga Rp 125.000 dikirim dari Tangerang, Banten. Jual Beli Online Mudah dan Aman di situs Jakmall.com

4. Potong Rikmo

Setelah jiwa dan raga mempelai bersih, upacara siraman pengantin dilanjutkan dengan memotong rambut kedua mempelai yang biasa disebut potong rikmo. Pemotongan ini bertujuan untuk menghilangkan hal buruk yang masih menempel.

Potongan rambut mempelai wanita dan pria kemudian disatukan dan dikubur pada halaman rumah untuk memastikan tidak ada hal buruk yang mengikuti kedua mempelai.

5. Bopongan

Bopongan
Image Source: Okezone

Prosesi siraman terakhir adalah bopongan atau menggendong mempelai wanita menuju kamar. Kegiatan ini biasanya dilakukan oleh ayah mempelai wanita sehingga melambangkan kasih sayang orang tua yang selalu mengiringi perjalanan sang anak hingga waktu terakhir menjelang ia memasuki babak hidup baru.

Jual Palmy / Yuzu Atasan Wanita Blouse Batik Wanita Lengan Panjng
Pakaian Wanita Palmy / Yuzu Atasan Wanita Blouse Batik Wanita Lengan Panjng harga Rp 140.000 dikirim dari Tangerang, Banten. Jual Beli Online Mudah dan Aman di situs Jakmall.com

Ubarampe Upacara Siraman Adat Jawa

Selain harus dilakukan sesuai tata cara yang sudah ada, upacara siraman pengantin juga membutuhkan ubarampe atau perlengkapan yang digunakan selama prosesi ini berlangsung. Beberapa ubarampe yang harus disiapkan di antaranya:

  1. Air Siraman. Air siraman atau banyu perwitosari yang digunakan berasal dari 7 sumber mata air berbeda. Angka 7 melambangkan pitulungan atau saling menolong antar pasangan pengantin.
  2. Kembang Setaman. Kembang setaman adalah bunga untuk mempercantik mempelai dan tempat diadakannya siraman. Jenis bunga yang dipilih biasanya berbau harum seperti melati, mawar, dan kenanga.
  3. Pengaron. Pengaron adalah tempat khusus yang digunakan untuk menyimpan air siraman. Biasanya benda ini terbuat dari tembikar.
  4. Gayung. Gayung yang dipilih terbuat dari kayu dan batok kelapa.
  5. Tikar. Digunakan untuk acara yang sakral, tikar yang digunakan terbuat dari daun pandan atau daun apa-apa yang bungkus kain mori.
  6. Ratus. Ratus atau rempah-rempah ini nantinya akan dibalurkan ke tubuh calon pengantin sebelum dibilas dengan air siraman.
  7. Anglo. Anglo atau tungku kecil yang berfungsi sebagai tempat untuk meletakkan pengaron.
  8. Kendi. Terbuat dari tanah liat, kendi digunakan untuk menyimpan sisa air yang akan digunakan pengantin untuk wudhu.
Jual Hampers Gift Box Sajadah Couple Kado Nikah Seserahan Ultah
Perlengkapan Sholat Hampers Gift Box Sajadah Couple Kado Nikah Seserahan Ultah Souvenir harga Rp 78.000 dikirim dari DKI Jakarta. Jual Beli Online Mudah dan Aman di situs Jakmall.com

Perbedaan Siraman Adat Jawa dan Siraman Adat Sunda

Tidak hanya dilakukan pada tradisi jawa, upacara siraman ternyata juga dilakukan oleh orang-orang dari suku sunda. Berasal dari dua budaya yang berlainan, tentu ada perbedaan antara siraman adat Jawa dan siraman adat Sunda.

Perbedaan pertama ada pada susunan acaranya, pada siraman adat Sunda acara dibuka dengan ngecagkeun aisan di mana ibu mempelai wanita melepas kain gendong sembari membawa lilin ke tempat siraman.

Setelah itu, acara akan berlanjut ke proses dipangkon yang mengharuskan mempelai wanita duduk di pangkuan kedua orang tua, sebelum membasuh kaki mereka dengan air. Setelah selesai, mempelai wanita akan disemprotkan parfum dan menginjak 7 lembar kain.

Jika semua langkah ini sudah dilakukan barulah kita bisa memasuki acara inti pada siraman adat Sunda.

Upacara siraman pengantin memang memiliki makna mendalam, terutama untuk orang tua yang akan melepaskan anaknya menuju gerbang rumah tangga. Semoga artikel ini membantu kamu yang sedang menyiapkan pernikahan impian, ya!